Cengkuk karang
Tentang
cinta
Aku
menyembunyikannya lukanya dalam cengkuk karang
Aku
tersenyum
Meski
kau terus menyapaku dalam setiap hembusan angin
Meski
ujung panahmu masih penancap pada dinding jantungku
Hati
yang teroles oleh keping-keping kepiluan
Dan
coretan tawa yang tergambar jelas di pelupuk mata
Yah,
namamu masih belum lesap dari jiwaku
Tapi
kenanganmu masih terserpih dalam anganku
Kau
masih sering menyapaku lewat bahasa angin,
Berhembus
menusuk celah-celah nuraniku
Membuat
jantungku berdegub kencang
Menjadikan
hatiku berjerit memanggil namamu
Wajahmu
Masih
tergambar di langit pekat sana
Bukan
tentang ke takmampuanku untuk menghapusnya,
Tapi
lukamu yang membuatku lupa di mana aku pernah
melukisnya.
Ku
biarkan kisah ini terkikis oleh sang waktu
Kisah
yang suatu saat akan usang
Biarkan
angin yang dulu meyapaku, menyeret luka dan dikau dari tatapanku
Cukup
hanya aku dan hatiku yang tau tentang cinta dan air mata yang jatuh karenamu
Tentang
kisah cinta di bulan Desember lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar