Nama: Irfani Husnawiyah (2130710065)
FKIP/PBSI 3B
Teori Jurnalistik
Raja
Silinder di Kota Probolinggo “Candi
Jabung”
“Selamat Datang di Kabupaten Probolinggo” beg
ulah gapura yang
setia menyambut semua orang ketika mengunjungi atau sekedar melintas di kota
Mangga dan Anggur ini. Disebuah desa di kabupaten Probolinggo yang bernama desa
Jabung, berdiri sebuah bangunan tua yang biasa kita sebut candi, Candi Jabung namanya,
candi ini adalah salah satu candi hindu peninggalan kerajaan Majapahit.
Bangunan
Candi Jabung yang bentuknya bulat (silinder), berdiri di atas kaki candi yang
berbentuk persegi, dan atapnya yang bernama stupa itu membuat saya harus
menyimpulkan bahwa candi ini adalah candi unik, selain itu bangunan candi
jabung di buat dengan batu bata semakin memperkuat keunikannya. Batu bata yang
berkualitas yang kemudian degan batu bata ini candi ini diukir dengan bentuk
relief.
Untuk masuk di kawasan candi ini, para wisatawan tidak dikenakan
biaya sedikitpun, namun para wisatawan harus mengisi buku pengunjung yang
disediakan petugas di pintu masuk, selain itu para wisatawan diharapkan menjaga
kebersihan dan ikut menjaga candi jabung ini.
Ketika akan memasuki candi Jabung, para wisatawan akan menemukan mading
berwarna biru yang berisi cerita bagaimana candi jabung itu dan bagaimana pula
sejarahnya, memasuki gerbang candi jabung, para wisatawan akan menemukan pohon
yang memilikimemiliki buah seperti melon, masyarakat disana menyebutnya pohon
Maja yang rasanya pahit.
Meskipun candi ini
telah dibuat bertahun tahun lalu, dan sudah mulai terkikis oleh masa, namun
relief yang mengelilingi candi ini masih terlihat jelas, konon menurut juru
kunci candi ini, relief tersebut bercerita tentang Sri Tanjung(Banyuwangi),
selain batu bata yang mulai terkikis, terlihat pula warna kehitaman yang mulai
bermunculan di sisi candi tua ini, maklum saja candi ini hanya dibuat dengan
batu bata, yang sudah bertahun-tahun lamanya.
Candi jabung ini menghadap kesebelah barat, maka secara otomatis pintu
untuk masuk kedalam candi ini pun berada disebelah barat, pada bagian atas
terdapat pintu candi sebuah tulisan yang masih jelas terbaca, yaitu tahun
terbangunnya candi jabung ini.
Di sebelah barat candi Jabung sekitar 80 meter dari bangunan ini
terdapat juga candi yang ukurannya lebih kecil dari candi jabung, menurut
penjaganya candi itu bernama candi sudut, kedua candi ini dari segi bangunannya
sama, sama-sama menggunakan batu bata, dan juga sudah mulai terkikis, hanya
saja candi sudut memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada candi induknya.
Meskipun bangunannya yang mulai rapuh dan terkikis namun dengan
keadaan candi yang mulai sedemikian tua namun, candi jabung ini masih memiliki
daya pikat yang mampu manarik wisatawan dalam dan luar negeri mengunjungi candi
ini, utamanya ketika akhir pekan tiba.
Bagi anda yang melintas di kota Probolinggo, utamanya di jalan
Surabaya-Situbondo, tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat wisata peninggalan
masa lalu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar